Minggu, 24 Januari 2010

Obyek Wisata Sisa Perang Dunia II di Morotai

Objek wisata Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) memiliki banyak peninggalan sejarah cukup menarik di antaranya sisa-sisa peninggalan Perang Dunia II.

Di Pulau Morotai banyak terdapat sisa Perang Dunia II, karena pernah menjadi pangkalan Sekutu pada Perang Dunia II, kata Kasubdin Pemasaran Dinas Budaya dan Pariwisata Malut syamsuddin Muhammad di Ternate, Sabtu.


Sisa-sisa Perang Dunia II yang ada di pulau tersebut di antaranya puing-puing pesawat tempur, bangkai kapal perang, rongsokan tank dan bunker tempat persembunyian tentara Sekutu.

Menurut dia, di objek wisata Pulau Morotai juga bisa menyaksikan peninggalan Perang Dunia II berupa lapangan terbang dengan tujuh landasan, yang saat ini dimanfaatkan oleh TNI Angkatan Udara.

Di objek wisata tersebut terdapat gua yang ada kaitannya dengan Perang Dunia II, yakni gua Nakamura, tempat persembunnyian sejumlah tentara Jepang setelah mereka takluk dari Sekutu.

Salah seorang tentara Jepang yang bersembunyi di gua tersebut bernama Nakamura. Ia bersembunyi di tempat itu selama 30 tahun yakni dari 1945 sampai 1975, kata Suamsuddin.

Objek wisata Pulau Morotai juga memiliki panorama pantai pasir putih yang indah, begitu pula perairan laut di sekitarnya memiliki panorama bawah laut berupa terumbu karang dan berbagai jenis ikan yang menarik.

Di sekitar Pulau Morotai juga banyak terdapat pulau kecil, seperti Pulau Dodolayang keindahannya tidak kalah jika dibanding dengan pulau-pulau wisata yang ada di Kepulauan Seribu.

Untuk mencapai Pulau Morotai dapat melalui tiga jalur, menggunakan kapal laut dari Ternate ke Morotai selama 12 jam, yang jadwalnya dua kali seminggu dengan tarif Rp50.000. Alternatif kedua dari Ternate ke Sofifi menggunakan speed boat selama 30 menit dengan tarif Rp25.000, dengan jalan darat (mobil) ke Tobelo selama empat jam dengan ongkos sewa Rp75.000. Jalur tersebut dapat dilewati setiap hari, katanya.

Sedangkan jalur ketiga, menggunakan penerbangan perintis dari Bandara Babullah Ternate ke Galela kemudian Morotai selama 30 menit dengan harga tiket Rp250.000, namun jadwalnya hanya sekali dalam seminggu. [Ant/R1]

Sumber :
http://www.inilah.com/news/politik/2008/01/26/9180/obyek-wisata-sisa-perang-dunia-ii-di-morotai/
26 Januari 2008

3 komentar:

  1. berkunjung nih,,,jadi kangen pulang ke maluku utara

    BalasHapus
  2. senang rasanya berkunjung ke Halut... nanti ke Maluku Utara lagi deh

    BalasHapus
  3. K2N-Universitas Indonesia 2011.
    Bertempat di Desa Wayabula (Ibukota Kecamatan Morselbar. Mahasiswa UI dari berbagai fakultas sebanyak 10 orang dan 1 dosen pendamping dari UI dan 2 Dosen Pendamping dari Kabupaen P. Morotai (Pak Samsudin Kesbangpol dan Pak Yakub Kurung dari Disperindag). Selama 36 hari mulai tgl 20 Juni hingga 24 Juli 2011.
    Program K2N UI 2011 ini: Kampung berseri, Rumah Kreatif, Posyandu Lansia dan Penyuuhan hukum.
    Tahun 2010 Juga K2N UI di Pulai Morotai tepatnya di Bere-bere.
    K2N UI 2011 di P. Morotai ini sebenarnya rangkaian rombongan bear mahasiswa yang tersebar di wilayah perbatasa di Indonesia Timur yaitu 9 Lokasi (NTT, Papua dan Maluku Utara). (tq/2011)

    BalasHapus