Minggu, 24 Januari 2010

Pariwisata Maluku Utara

Potensi pariwisata di Provinsi Maluku Utara berupa wisata budaya dan purbakala, sejarah, ada istiadat yang dikenal dengan Kesultanan Moloku Kie Raha. Peninggalan-peninggalan sejarah masa silam antara lain Kadaton Sultan Ternate dan Kadaton Sultan Tidore.


Potensi wisata bahari berupa pulau-pulau dan pantai yang indah dengan taman laut serta jenis ikan hias, merupakan potensi utama dalam rangka mengembangkan wisata bahari.

Wisata alam seperti batu lubang yang tersebar hampir diseluruh wilayah, hutan wisata yang dapat diperuntukan bagi kepentingan taman nasional yang memiliki spesies endemik ranking ke 10 di dunia.

Dengan potensi seperti itu, maka pengembangan diarahkan pada lokasi-lokasi yang memiliki interaksi kegiatan wisata.

Kawasan suaka alam yang terdiri dari beberapa jenis, baik di daratan maupun wilayah perairan laut yang tersebar pada berbagai lokasi seperti : Cagar Alam Gunung Sibela di Pulau Bacan, Cagar Alam di Pulau Obi, Cagar Alam Taliabu di Pulau Taliabu dan Cagar Alam di Pulau Seho.

Kawasan Cagar Alam Budaya yang memiliki nilai sejarah kepurbakalaan tersebar di wilayah Provinsi Maluku Utara yang meliputi cagar alam budaya di Kota Ternate, Kota Tidore, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, dan Halmaerah Utara.

Sumber :
Buku "7 Tahun Maluku Utara Membangun", dalam :
http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=3032&Itemid=1600

1 komentar:

  1. Air Terjun Km 7 (dari Wayabula, Morselbar)
    Kean yang terpatri air terjun ini menakjubkan, dengan kecuraman 90 derajat setinggi 100 m lebih dan dilanjutkan air terjun yang lebih pendek (20 meteran) di bawahnya, air terjun bertipe cascade ini dengan air yang jernih (agak berkapur) ditandai denga terjadinya stalakmit dan stalaktit di dinding air terjun. Di Sungai bagian atas sangat bagus pemandangannya leas dan dapat melihat laut arah ke selatan. Air tidak terlalu dingin pada musim kemarau, meskipun begitu terasa teduh dengan busa air yang tidak sempat jatuh di dasar kolam air terjun yang indah. dasar air terjun berbatu besar sangat elok untuk fotografi dengan background air tejun. Untuk turun di dasar air terjun, jalan yang ditempuh melipir di sisi barat sungai. Kami bertujuah (Saleh, Pak Sarjan, Faisal, Mate, Ikhy, Mas dan taqy) dari Wayabula, sengaja jalan dini hari dengan senter memasuki jalur menuju air terjun bekas perusahaan kayu di Km 3.5 dari Wayabula. Berjalan sekitar 2 jam sampai di sungai bagian atas air terjun. Bagi Orang Wayabula atau Orang Daruba atau Maluku Utara kalau belum ke air terjun ini belum bisa bercerita banyak tentang keindahan air terjun ini. Di air terjun Ini kami mengibarkan sang saka Merah Putih. pesan foto2 hubungi kami taqygeo@gmail.com (tq/2011)

    BalasHapus